Kamis, 24 Juni 2010

Hizteria 2010.


Hizteria 2010.
Piala dunia 2010,merupakan edisi kesembilan belas dari Piala Dunia FIFA, yang akan diselenggarakan di Afrika Selatan, 11 Juni hingga 11 Juli 2010. Edisi ini adalah edisi pertama Piala Dunia dilaksanakan di benua Afrika, yang membuat turnamen dilaksanakan di Benua Afrika yang merupakan wilayah CAF, sehingga menyisakan OFC sebagai satu - satunya konfederasi yang belum pernah menjadi tempat penyelenggaraan Piala Dunia FIFA. Pertandingan pembukaan dan pertandingan final akan dilaksanakan di Stadion Soccer City, di kota terbesar Afrika Selatan, Johannesburg.
Terdapat dua buah lagu tema untuk edisi ini, yakni lagu K'naan berjudul Wavin' Flag dan lagu Shakira ft. Freshlyground berjudul Waka Waka (This Time for Africa).
Benua afrika,dipilih untuk menjadi tuan rumah kompetisi ini, sebagai bagian dari kebijakan baru FIFA untuk merotasi tempat penyelenggaraan turnamen Piala Dunia FIFA di antara konfederasi - konfederasi FIFA.
Berikut merupakan lima negara yang mengajukan pencalonan tuan rumah penyelenggara.
-> Afrika Selatan
• Mesir
• Libya dan Tunisia (tuan rumah bersama)
• Maroko
Berdasarkan keputusan Komite Eksekutif FIFA yang tidak memperbolehkan adanya tuan rumah bersama, Tunisia mengundurkan diri dari proses pencalonan. Komite Eksekutif juga memutuskan untuk tidak melanjutkan pencalonan tunggal Libya, karena tidak memenuhi seluruh ketentuan yang tertulis dalam daftar persyaratan resmi yang dikeluarkan FIFA.Berikut hasil pemungutan suara untuk penentuan akhir tuan rumah penyelenggara ;
Negara Jumlah Suara
Afrika Selatan 14

Maroko 10

Mesir 0

Hasil pemungutan suara ini diumumkan oleh Presiden FIFA, Sepp Blatter dalam konferensi pers pada 15 Mei 2004 di Zürich, Swiss. Berdasarkan hasil tersebut, Afrika Selatan menjadi tuan rumah penyelenggara turnamen ini.
Terima Kasih.

Kamis, 17 Juni 2010

Transformerless

Transformerless = No Step Up Transformer Linear = Not Switching Power Generator = Regeneration, not just conditioner
Latar Belakang
Sebuah rangkaian amplfier yang sederhana dimana hanya sedikit komponen yang dilewati oleh sinyal musik dalam perjalanan sinyal musik dari terminal input menuju terminal output, akan tetapi didukung oleh power supply yang berkualitas baik, pasti akan berbunyi lebih baik daripada sebuah rangkaian amplfier yang kompleks dimana sinyal musik melewati banyak komponen, akan tetapi didukung oleh power supply yang asal-asalan.
Power Supply adalah adalah awal dari segalanya, peralatan audio bisa bekerja karena ada supply listrik dari power supply, demikian pula dengan kualitas suara dari suatu rangkaian amplfier, bagus atau tidaknya kualitas suara dari sebuah amplifier terutama ditentukan oleh kualitas power supply yang digunakannya.
Kalau diekspresikan dengan persentasi angka, maka kontribusi power supply dalam menentukan kualitas dari sebuah amplifier bisa saja melebihi angka 70%, dari seluruh faktor faktor yang menentukan kualitas amplifier seperti misalnya konfigurasi rangkaian, negatif feedback, kualitas komponen, dll. Sehingga kalau anda melakukan cara yang tepat untuk memperbaiki kualitas listrik yang disupply ke peralatan anda maka, kontribusinya bisa sangat besar dibandingkan kalau anda melakukan perbaikan system anda dengan cara yang cenderung bersifat spekulatif seperti ; mengganti power cord, power distributor, cable interconnect, cable speaker, memakai platform, dll
Pemikiran di atas adalah hal hal yang memotivasi saya untuk mengembangkan produk Power Generator seperti Power 15 untuk aplikasi turntable dan juga Power 90 untuk peralatan front end.
Power 90 menghasilkan tegangan listrik 220V yang berbentuk sinus murni yang sangat bersih dan juga memiliki impedansi keluaran rendah, Power 90 dapat membantu peralatan audio anda untuk mendapatkan listrik berkualitas baik, sebagai suatu cara untuk meningkatkan kinerja dari peralatan audio yang anda miliki dari sisi power supply.

Aplikasi
Power 90 dapat mengeluarkan daya listrik secara kontinu sebesar 90 watt, dengan tegangan masukan dari PLN yang bervariasi diantara 200V sampai 230V. Target aplikasi dari Power 90 adalah untuk pemakaian pada front end, seperti CD Player, DVD Player, DAC, Surround Processor, Preamplifier, X-Over Active, atau aplikasi lain selama total daya yang dibutuhkan tidak melebihi 90 watt.
Bagi anda yang berkecimpung di bidang studio rekaman, barangkali Power 90 juga bisa digunakan untuk peralatan seperti Mixer, Microphone preamp, Hard Disc recorder, Digital Audio Workstation dll.
Begitu juga bagi anda yang berkecimpung di bidang Fotografi, barangkali Power 90 bisa membantu scanner anda untuk agar bisa menampilkan gambar yang lebih akurat, dengan memberikan supply listrik bersih pada lampu scanner anda.
Blok diagram Power 90

Seperti yang terlihat pada Blok diagram Power 90 di atas, sinyal penggerak dari Power 90 dihasilkan oleh Osilator yang menghasilkan frekuensi 50Hz, 60hz atau frekuensi lain sesuai permintaan. Agar supaya sinyal keluaran dari osilator benar benar bersih maka sinyal ini dilewatkan pada Low Pass Filter (LPF). High Voltage Power Amplifier (HVPA) pada Power 90 adalah dua buah power amplifier yang mampu mengeluarkan tegangan
tinggi secara langsung, dan kedua amplifier ini bekerja dalam mode bridge. Masing masing HVPA tsb mengeluarkan tegangan 110V dan berbeda fasa 180 derajat, sehingga tegangan keluaran total dari kedua amplifier tsb ialah 220V. Agar supaya bisa menggerakan kedua HVPA, maka sinyal keluaran dari LPF terlebih dulu harus diumpankan ke Phase Splitter dengan tujuan agar dapat menghasilkan dua buah sinyal yang besarnya sama namun berbeda fasa tepat 180 derajat.
"Power 90 tidak membutuhkan step up transformer karena HVPA sudah mampu menghasilkan secara langsung tegangan 220V, dan hal inilah yang membedakan Power 90 dengan produk sejenis lainnya"
Keunggulan thd produk sejenis

Pada gambar di atas dapat anda lihat blok diagram power generator merek lain, terlihat dengan jelas ada tiga buah perbedaan mendasar
yaitu :
1. Penggunaan DSP Oscillator
Pada dasarnya Osilator jenis ini terdiri dari ROM yang berisi data data digital yang menyimpan gelombang sinus dalam format
digital diikuti oleh DAC yang berfungsi untuk menkonversikan data digital tsb menjadi sinyal analog penggerak Audio Power Amplifier. Osilator jenis ini memiliki noise yang tidak serendah Analog Osilator. Karena gelombang sinus diperoleh bukan
diperoleh dari proses pengisian dan pengosongan kapasitor, melainkan dari data data digital berbentuk pulsa yang dikonversikan
menjadi sinyal analog .
2. Penggunaan Audio Power Amplifier sebagai penguat daya
Tegangan keluaran dari sebuah audio power amplifier paling maksimum adalah sekitar 60V, sehingga kalau audio power amplifier tsb
di bridge, maka audio power amplifier tsb hanya bisa menghasilkan tegangan sebesar 120V. Pada ahirnya mau tidak mau penggunaan
step transformer menjadi suatu hal yang tidak bisa dihindari agar supaya bisa dihasilkan tegangan 220V.
3. Penggunaan Step Up Transformer
Seperti yang telah dijelaskan di atas, karena audio power amplifier hanya bisa menghasilkan maksimum 120V dalam mode bridge, maka mau tidak mau penggunaan step up transformer tidak bisa terhindarkan akibatnya impedansi keluaran menjadi besar, dan efisiensi
berkurang.
Penggunaan Analog Osilator dan HVPA adalah dua hal yang khas, yang mampu membuat Power 90 mengungguli prouduk sejenisnya, HVPA adalah power amplfier yang mampu secara langsung menghasilkan tegangan keluaran AC bertegangan tinggi, modul HVPA dari Power 90 mampu menghasilkan tegangan AC sampai sebesar 180VAC (atau 360V dalam mode bridge), sehingga adalah lebih dari cukup jika HVPA hanya harus mengeluarkan tegangan AC sebesar 220V secara langsung tanpa menggunakan step up transformer seperti yang dilakukan pada produk sejenis lainnya.
Tanpa menggunakan step up transformer maka Power 90 memiliki tiga keunggulan dibandingkan produk sejenis.
1. Impedansi keluaran lebih rendah
Walau step up transformer dibuat dengan menggunakan kawat dari silver, impedansi keluaran dari rangkaian yang
menggunakan step-up transformer tsb tidak akan bisa lebih rendah daripada rangkaian yang tidak mengunakan trafo keluaran
(Output Transformerless) seperti Power 90, karena walau bagaimanapun juga silver dan inti besi dari trafo pasti memberikan
tambahan pada impedansi keluaran dari rangkaian yang menggunakannya
2. Efisiensi lebih tinggi
Seberapapun bagusnya inti besi dan kawat yang digunakan untuk membuat trafo output, pasti tetap saja akan ada daya yang akan
diserap oleh sebuah trafo ketika trafo tersebut melewatkan daya listrik yang diubah menjadi panas pada trafo. Pada power
generator yang masih menggunakan step up transformer maka serapan daya pada step up transformer akan membuat rangkaian power
amplifier dari power generator tersebut bekerja lebih keras sehingga panas yang terjangkit pada heatsink dari power generator tsb
akan lebih tinggi, akibatnya resiko kerusakan juga akan semakin besar
3. Total berat dan dimensi yang lebih rendah tanpa penggunaan step up transformer
P0WER 90 Vs Power Cord & Power Distributor
Dari pengamatan saya selama bekerja di Ultimate Audio, mengganti Power Cord dan Power Distributor adalah cara yang paling sering dipilih oleh Audiophille untuk memperbaiki kualitas suara dari systemnya, karena cara seperti ini memang paling mudah dan juga kalau pada ahirnya cara ini gagal, Power Cord atau Power Distributor yang tidak terpakai dapat digunakan untuk keperluan lain atau dapat juga dijual lagi melalui pedagang barang second.
Akan tetapi kalaupun berhasil, perbaikan yang bisa didapat dari memperbaiki system dengan mengganti Power Cord dan Power Distributor adalah sangat minimal, apalagi kalau diukur dari harga Power Cord dan Power Distributor yang harus dibeli.
Power Cord dan Power Distributor adalah peralatan listrik pasif yang tidak dapat berbuat banyak dalam membantu meningkatkan kualitas listrik yang disupply ke peralatan audio.
Yang bisa dilakukan oleh Power Cord dan Power Distributor adalah melakukan penyaringan noise pada listrik PLN yang akan disupply ke peralatan Audio. Proses penyaringan ini umumnya dilakukan dengan memakai komponen listrik pasif seperti resistor, inductor dan kapasitor yang berfungsi sebagai filter pasif.
Dalam proses penyaringan listrik secara pasif tsb, agar bisa didapat hasil yang maksimal maka impedansi dari rangkaian filter yang ada pada power cord/distributor haruslah benar benar matching dengan impedansi beban yang akan disambungkan pada rangkaian filter tersebut.
Crosover dan Speaker adalah dua hal yang dapat digunakan untuk memahami hubungan antara filter pada power
cord/ distributor dengan beban yang akan dihubungkan dengannya. Sebuah crossover pada system speaker yang sudah dirancang untuk speaker tertentu dengan impedansi tertentu, tentunya tidak akan bisa bekerja dengan baik kalau dihubungkan dengan speaker type lain yang impedansinya berbeda.
Cobalah anda bayangkan jika seandainya anda memiliki speaker merek Dynaudio yang juga menggunakan driver Dynaudio, kemudian anda ganti drivernya dengan driver merek JM Lab, apakah yang akan terjadi ? Pasti suaranya menjadi tidak karuan, karena Crossover dari Dynaudio tsb sudah dirancang untuk driver Dynaudio juga, sehingga tidak akan matching kalau driver dari speaker tersebut diganti dengan merek lain yang impedansinya berbeda. Hal serupa juga akan terjadi kalau anda memiliki Speaker JM Lab yang menggunakan driver JM Lab, anda ganti drivernya dengan driver dari Dynaudio.
Begitu pula dengan filter yang ada pada Power Cord/Distributor, sesungguhnya filter ini hanya bisa bekerja maksimal pada nilai beban tertentu, yang menjadi masalah adalah bagaimanakah kita melakukan proses matching antara filter tersebut dengan beban yang akan dihubungkan padannya, hal ini dikarenakan daya yang dibutuhkan oleh setiap peralatan audio baik CD Player, DAC, Preamplifier, Processor maupun Power Amplifier adalah berbeda beda untuk setiap merek dan tipe yang berbeda, sehingga sangatlah sulit untuk mencocokan daya yang diperlukan oleh peralatan audio dengan impedansi kerja dari filter pada Power Cord/Distributor.
Selain itu Power Cord/Distributor memberikan impedansi tambahan dari listrik PLN, jika dilihat dari peralatan audio, efek dari penambahan impedansi ini adalah berkurangya detail dan karakter dinamik dari peralatan, banyak pula yang rekan audiophille yang memakai istilah seperti ; suara menjadi lambat, loyo, kurang detail, tidak ada separasi, tidak dinamik, dan sebutan sebutan lainnya untuk mendeskripsikan keadaan tsb.
Power 90 bekerja dengan cara berbeda dengan filter karena pada Power 90 terjadi proses power regeneration yang menghasilkan gelombang listrik baru yang berbentuk gelombang sinus murni, dan juga karena Power 90 tidak menggunakan step up transformer maka impedansi keluaran dari Power 90 menjadi sangat rendah. Semakin rendah impedansi keluaran berarti juga suara menjadi lebih detail, separasi menjadi makin baik, karakter dinamik semakin gesit, dll.
Power 90 dapat dihubungkan dengan CD Player, DAC, Preamp atau Processor tanpa harus memperhitungkan matching tidaknya impedansi, selama total daya dari peralatan tersebut tidak melebihi 90 watt. Alasan Ekonomis memilih Power 90 dibandingkan Power Cord/Distributor
Power Cord dan Power Distributor yang masuk dalam kategori High End dipasarkan dengan harga yang berkisar dari USD 500 sampai USD 600 Power 90 ditawarkan dengan harga yang lebih murah dari harga tsb, kalau dilihat dari perananya tentu saja lebih ekonomis memilih Power 90, karena Power 90 dapat memberikan supply listrik hasil regenerasi yang benar benar baru, low noise dan impedansi keluaran dari Power 90 juga sangat rendah.
Spesifikasi
Frekuensi Keluaran : 50Hz, 60 Hz, atau frekuensi lain sesuai permintaan
Daya Output : 90 watt Continuous, Resistance Load
Dimensi : 36 x 20 x 17 cm ( panjang x lebar x tinggi)
Berat : 8.8 kg
Total Outlet : 2 buah, US or Euro
Accesories : Power Cord
Artikel Referensi

Power Quality for High end Audio
Listening Test 1. Power 90, Marantz DV-12S2, ADCOM GFP-715, Lumen White, Meridian G57, Etc 2. Power 90, dCS P8i, FM Acoustic 255, Kharma, Etc
3. Power 90, Wadia 861SE, BAT, Verity Audio, Etc
4. Power 90, Wadia 302, Primaluna Etc
5. Power 90, Orpheuslab, Primaluna Prolog 1, Etc
6. Power 90, YBA Lecteur CD, Primaluna Prolog 1, Etc
7. Power 90, Meridian G08, Meridian G02, Etc 8. Power 90, Meridian G91, G57, Etc 9. Power 90, Meridian G68, Pioneer DVS-969, Etc
10. Power 90, Lindemann 820, etc

Kamis, 10 Juni 2010

menyolder

TEKNIK MENYOLDER

TEKNIK MENYOLDER

Dalam praktek elektronika, memasang atau melepas komponen diperlukan solder. Menyolder harus ada teknik dan cara-cara tertentu. Tidak boleh asal menyolder karena hasilnya bisa jadi tidak memuaskan atau rangkaian menjadi tidak bekerja sesuai dengan semestinya. Menyolder adalah kemampuan yang penting didalam elektronika.

Tiap titik sambungan komponen harus disolder. Penyolderan yang tidak sempurna dapat menyebabkan rangkaian tidak bekerja.

Teknik menyolder adalah sebagai berikut :

1. Pilih solder yang berdaya 60-80 Watt untuk hasil yang sempurna.

2. Buatlah tatakan untuk menyolder jika diperlukan.

3. Gunakan timah yang bagus untuk hasil yang sempurna.

4. Sebelum kawat (kaki) komponen disolder, lebih baik dibersihkan / dikerik dulu dengan cutter untuk memudahkan menempelnya timah pada kawat / kaki komponen tersebut.

5. Pastikan solder sudah panas untuk memulai penyolderan

6. Pasang kaki komponen pada PCB kemudian tempelkan mata solder pada kawat / kaki komponen sebentar (agar panas dan memudahkan timah menempel), kemudian tempelkan timah sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan. Jangan terlalu banyak karena hasilnya menjadi tidak rapi. Ujung solder dan ujung timah menempel pada pad PCB dengan arah berlawanan. Jangan memberikan timah yang terlalu banyak.

cara membuat milis....

MILIS , MAILING LIST
Berdiskusi secara berkelompok dengan menggunakan fasilitas email (internet)
KEUNTUNGAN:
1. Dapat bertukar informasi
2. Dapat menyimpan data dari anggota lain

ADMINISTRATOR :
Mengatur dan mengelola MAILING LIST
(memblokir, menghapus informasi, atau menghapus keanggotaan)

MEMBER:
Sebagai anggota hanya berhak mengirim dan mengedit informasi


KATEGORI KELOMPOK

1. BERDASARKAN TOPIK :
- hobby
- terbuka untuk umum (PUBLIC)

2. BERDASARKAN KELOMPOK TERTENTU
- Organisasi (Alumni, Ekstra, intra, parpol, masa, dll)
- hanya untuk anggota

Membuat milis

untuk membuat groups atau milis di http://groups.google.com/ langkah pertama
yang harus dilakukkan terlebih dahulu anda telah memiliki account google
atau account email google ,

jika anda belum memiliki, disarankan untuk melakukan pendaftaran melalui
https://www.google.com/accounts/newaccount , jika sudah memiliki account di
google, berikut langkah-langkah membuat milis di google :


1. Buka alamat Google Groups http://groups.google.com/

[image: langkah 1]

2. untuk memulai membuat milis anda bisa langsung menekan tombol *Create a
Group* dan masukkan account google atau gmail anda berikut password pada
form login yang tersedia

[image: langkah 2]


3. masukkan nickname yang ingin anda gunakan pada google groups, lalu klik *
Continue*

[image: langkah 3]

4. Isikan data nama group dan deskripsi dari group yang anda buat, lalu klik
tombol *Create My group*

[image: langkah 4]

keterangan Access Level :

- Public : siapa saja diijinkan untuk membaca milis anda , sedangkan
untuk fasilitas milis hanya bisa dilakukan oleh member.
- Announcement : siapa saja diijinkan membaca milis anda, tetapi untuk
posting hanya bisa dilakukan manager (owner dan moderator)
- Restricted : untuk dapat membaca milis anda seseorang harus diinvite
terlebih dahulu dan tergabung sebagai member untuk melakukan posting ,
membuat pages , melihat daftar member dan upload files

5. input captcha sesuai dengan image yang muncul , lalu tekan tombol *Create
My Group* kembali

[image: langkah 5]

6. Pada tahap ini anda diminta untuk memasukkan daftar email dan welcome
message, untuk tahap ini ada dua option yaitu *Invite members by email*
atau *Add Member Directly*

- *Invite members by email*

daftar email yang diinput adalah email yang akan diinvite atau diundang ,
jika undangan anda diterima maka akan langsung menjadi member milis anda

[image: langkah 6a]

- *Add Member Directly*

daftar email yang diinput langsung menjadi member milis anda, tanpa perlu
persetujuan dari pemilik email

[image: langkah 6b]

setelah memasukkan daftar email dan menulis welcome message anda bisa klik
tombol *Add* atau *Skip* jika ingin langsung untuk melewati tahap ini.

[image: langkah 6c]

7. untuk pembuatan milis dengan google groups selesai.

[image: langkah 7]
Setting milismoderasi berlanggananmoderasi postingarsipContoh milis di
Google Groups

- Milis Komunitas Ubuntu Indonesia,
http://groups.google.com/group/id-ubuntu
- Milis Seputar Teknologi, http://groups.google.com/group/teknologia

Lihat juga

- Milis di Yahoo! Groups - tutorial membuat milis di Yahoo! Groups

MEMBUAT GRUP :
1. Buka situs www.google.co.id
2. Klik pada : selengkapnya
3. Klik pada : Grup
4. Klik pada : membuat grup
5. Bila belum punya akun :
Klik pada : Buat akun
6. Bila telah memiliki akun:
Ketik : email yang dimiliki
Ketik : sandi / password
Klik : Masuk
7. Ketik nickname (nama panggilan) yang akan
Ditampilkan, misalnya elektrounisma2009
8. Klik pada LANJUT
9. Ketik nama grup pada kotak beri nama grup, misalnya :
elektrounisma2009
10. Ketik alamat email (yang dimiliki)
11. Tuliskan secara singkat tentang grup yang dibuat ini
12. Klik pada : Buat grup saya


A. MENCARI GRUP
1. Buka Program Internet
2. Buka situs www.yahoo.cm atau www.yahoo.co.id
3. Klik : Groups
4. Pada Kotak Dialog ketik Nama Group atau topik yang ingin dicari, misalnya Manajemen
5. Klik : SEARCH
6. Akan muncul halaman dengan beberapa nama group, dan deskripsinya
7. Pilih salahsatu, klik pada judul/nama grup tersebut

Bila ingin menjadi anggota :
Klik : JOIN THIS GROUP
Muncul halaman informasi dan formulir aplikasi, isi formulir tersebut
Ketik ID
Ketik Password
Klik SIGN IN
Klik JOIN
KJlik CONTINUE
Klik CONTINUE

Bila ingin mengirimkan tulisan / teks
Klik POST
Ketik pada kotak subject : Judul atau Topik tulisan Sdr
Ketik pada kotak teks : Pendapat atau tulisan Sdr selengkapnya
Klik SEND

B. MEMBENTUK GRUP
1. Buka Program Internet
2. Buka situs www.yahoo.cm atau www.yahoo.co.id
3. Klik : Groups
4. Klik START A GROUP
5. Pilih dan Klik salahsatu kategori grup yang ditawarkan, misalnya Bussiness and Finance
6. Boleh dipilih dan klik pada salahsatu sub category, atau klik pada PLACE MY GROUP HERE
7. Boleh dipih dan klik pada asalahsatu sub sub category, atau klik pada PLACE MY GROUP HERE
8. Ketik nama grup Sdr pada kotak yang disediakan, misalnya EKONOMIUNISMA 2009 atau FORUMAKUNTANSIBEKASI
9. Ketik alamat email, misalnya ekonomiunisma atau forumakuntansibekasi
10. Tulis deskripsi grup Sdr pada kotak yang disediakan, misalnya:
Grup ini adqalah forum komunikasi mahasiswa Fakultas Ekonomi UNISMA, Jurusan Manajemen, yang akan berdiskusi tentang peningkatan kualitas sumberdaya manusia
11. Klik CONTINUE

Penulisan karya ilmiah.

Penulisan karya ilmiah.
Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal yang menyebabkan perlunya dilakukan penelitian terhadap sesuatu masalah atau problematika yang muncul dapat ditulis dalam bentuk uraian paparan,atau poin-poinnya saja. Pada bagian ini dikemukakan :
1. Pentingnya masalah masalah yang akan dibahas.
2. Telaah pustaka yang telah ada tentang teknologi yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
3. Manfaat praktis hasil bahasan.
4. Perumusan masalah pokok yang dibahas secara eksplisit. Biasakan perumusan masalah dalam bentuk pertanyaan .
Dalam bagian latar belakang ini diharapkan penulis menuliskan sebab-sebab ia memilih judul atas permasalahan tersebut.Alasan-alasan yang dapat dikemukakan antara lain:
a. Pentingnya masalah tersebut diteliti karena akan membantu pelaksanaan kerja yang lebih efektif misalnya,atau akan dicari pemecahannya karena berbahaya apabila tidak.Jadi pentingnya diadakan penelitian.
b. Menarik minat peneliti karena dari pengalamannya peneliti mendapatkan gambaran bahwa hal itu sangat menarik.
c. Sepanjang sepengetahuan peneliti belum ada orang yang meneliti masalah tersebut.
Latar belakang masalah menguraikan alasan-alasan mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian serta tujuan penelitian menjadi fokus penelitian. Dalam latar belakang masalah secara tersurat harus jelas subtansi permasalahan (akar permasalahan) yang dikaji dalam penelitian atau hal yang menimbulkan pertanyaan penelitian, yang akan dilakukan untuk menyiapkan skripsi. Secara operasional permasalahan penelitian yang dimaksud harus gayut (relevan) dengan rumusan masalah dan/atau pertanyaan penelitian yang diajukan. Pokok isi uraian latar belakang masalah hendaknya mampu meyakinkan pihak lain, terutama pembimbing dan penguji.
Dengan kata lain, unsur yang perlu diketengahkan dalam latar belakang masalah penelitian sekurang-kurangnya memuat hal-hal berikut:
1) penjelasan dan/atau alasan mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian yang diteliti itu penting dan menarik untuk diteliti.
2) beberapa bukti bahwa masalah yang diajukan belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan. Harus dijelaskan bahwa masalah yang diajukan/diteliti belum pernah diteliti oleh siapapun, dan jika ini merupakan penelitian ulang (replikasi) harus dijelaskan alasannya mengapa hal itu dilakukan.
3) Kedudukan masalah yang diteliti dalan konteks permasalahan yang lebih luas dengan memperhatikan perkembangan bidang yang dikaji.
Dalam hal ini para penulis sebaiknya menyadari bahwa pemilihan masalah harus didasarkan atas minat dan penghayatan sendiri.
Alasan pemilihan masalah yang paling tepat adalah adanya kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi.Menurut Prof.Dr. Winarno memilih masalah adalah mendalami masalah itu,sehingga harus dilakukan secara lebih sestematis dan intensif.
Selanjutnya oleh Dr.Winarno dikatakan bahwa setelah studi eksploratoris ini penulis menjadi jelas terhadap masalah yang dihadapi,dari aspek historis,hubungannya dengan ilmu yang lebih luas,situasi dewasa ini dan kemungkinan-kemungkinan yang akan datang dan lain-lainnya.
1. Mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti.
2. Tahu dimana/kepada siapa informasi dapat diperoleh.
3. Tahu bagaimana cara memperoleh data atau informasi.
4. Dapat menentukan cara yang tepat untuk menganalisis data.
5. Tahu bagaimana harus mengambil kesimpulan serta memnfaatkan hasil.